Sumber foto : |
Mengajak anak-anak kita berwisata di alam bebas bisa menjadi alternatif mengisi liburan yang menyenangkan sekaligus bernilai positif dan memberikan pengalaman baru bagi putra-putri kita. Mengajak mereka pergi ke gunung, menjelajah hutan/ cagar alam, bermain di pantai, snorkeling di laut, berenang di danau atau pun berarung jeram (rafting) di sungai bukanlah kegiatan yang berbahaya jika kita lakukan dengan benar dan dengan persiapan yang baik.
Dilakukan dengan benar, artinya kita tetap mematuhi ‘rambu-rambu’ yang ada, atau sesuai dengan “SOP” ( Standard Operating Procedure ). Rambu-rambu ini bisa kita ketahui dengan berkonsultasi kepada penyelenggara tour, pemandu wisata, ataupun melalui Pusat Informasi Wisata dari tempat yang kita kunjungi. Dari mereka kita bisa mengetahui do and don’t nya.
Membawa anak-anak melakukan kegiatan di alam bebas dan menikmati petualangannya akan meningkatkan kemampuan mereka dalam hal kemandirian, survival, adaptasi, dan berempati terhadap lingkungan sekitar. Nilai-nilai edukasi juga bisa langsung kita aplikasikan dengan mengajak mereka berdiskusi tentang apa yang dilihatnya saat itu. Banyak manfaat dan ilmu pengetahuan yang bisa kita pelajari dari alam sekitar.
Manfaat yang diperoleh dari kegiatan alam bebas
Berbagai manfaat positif bisa kita dapatkan jika kita mengajak anak kita untuk beraktifitas di alam bebas. Selama memperhatikan dan mengikuti peraturan yang ada, kegiatan alam bebas akan menjadi kegiatan positif yang aman, menyenangkan dan memberikan banyak manfaat, antara lain:
1. Menambah pengetahuan & pemahaman anak tentang alam. Beragam flora dan fauna yang belum pernah dilihat sebelumnya tentu saja akan menambah wawasan mereka.
2. Merangsang anak menjadi lebih responsif terhadap lingkungan sekitar sehingga anak lebih berempati.
3. Melatih kecerdasan motorik. Saat melakukan berbagai aktifitas outdoor, otomatis seluruh bagian tubuh akan bergerak.
4. Meningkatkan kebersamaan dan kekompakan. Pada umumnya dalam kegiatan outdoor/ alam bebas orangtua akan melibatkan diri terhadap aktifitas anak. Disinilah seluruh keluarga yang mengikuti kegiatan akan menemukan quality time.
5. Memacu semangat dan kreatifitas.
6. Berani mencoba hal baru, secara psikologis akan menambah rasa percaya diri anak
7. Belajar untuk survive (bertahan hidup). Pengalaman baru akan membuat anak beradaptasi terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam kondisi tertentu, anak akan dihadapkan pada kenyataan untuk survive.
8. Memperkenalkan dan Menumbuh kembangkan kecintaan dan kepedulian anak terhadap alam dan lingkungan hidup dengan cara/ metoda yang sederhana disesuaikan dengan tingkat usia anak. Dengan pendekatan dan menggunakan bahasa anak akan jauh lebih effektif.
9. Proses awal Pembentukan dan Pembinaan mental-karakter anak serta yang terpenting adalah mendidik anak-anak kita agar senantiasa bersyukur dengan segala anugrah yang telah Tuhan berikan melalui keindahan alam ciptaan Nya
Menurut Howard Gardner – seorang professor psikologi dari Harvard University, manusia memiliki 8 kecerdasan majemuk, yaitu: Kecerdasan Matematis/Logis, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis.Melakukan kegiatan petualangan di alam bebas, bisa menstimulasi, mengasah beberapa kecerdasan pada anak, yaitu diantaranya kecerdasan kinestetik, kecerdasan naturalis, kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal.
kecerdasan kinestetik: melakukan petualangan alam bebas identik dengan melakukan gerakan. Mereka mungkin akan merangkak, berjalan, melompat, menunduk, berlari, berenang, dsb. Dengan melakukan itu semua, kecerdasan kinestetik mereka akan terasah.
kecerdasan kinestetik: melakukan petualangan alam bebas identik dengan melakukan gerakan. Mereka mungkin akan merangkak, berjalan, melompat, menunduk, berlari, berenang, dsb. Dengan melakukan itu semua, kecerdasan kinestetik mereka akan terasah.
Kecerdasan Naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan. Intinya adalah kemampuan manusia untuk mengenali tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta.
Kecerdasan intrapersonal:
adalah kemampuan memahami diri sendiri dan bersikap, berperilaku sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh diri kita tersebut. Pemahaman yang dimaksud berhubungan dengan kelemahan-kelebihan yang dimiliki, mood yang dialami, keinginan, kemampuan, dll. Dengan berpetualang ke alam bebas, anak memiliki kesempatan mengasah kecerdasan ini. Anak akan dilatih mengukur kemampuannya ataupun "menantang keterbatasannya" dan melakukan yang terbaik yang bisa dilakukannya. Anak juga belajar menjadi mandiri, realistis terhadap situasi, dan belajar bersikap dalam menghadapi segala keberhasilan maupun kondisi yang kurang menyenangkan baginya (misal saat anak terjatuh).
Kecerdasan interpersonal:
kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok. Berpetualang, jamak dilakukan bersama orang lain, walaupun bs juga dilakukan sendiri. Dengan berpetualang ke alam bebas, kecerdasan interpersonal akan terasah, seperti: berlatih bergaul/mengahadapi orang lain dalam berbagai situasi, beradaptasi dengan lingkungan/masyarakat baru, belajar terlibat/berpartisipasi dalam kegiatan berkelompok, dapat berempati pada orang lain.
• Ke pantai. Anak-anak dan orang tua bisa melakukan kegiatan seperti : berenang, snorkeling, kemping, main pasir dan memancing
• Ke (mendaki) gunung atau bukit. Jika berpikir lelah untuk mencapai puncak gunung ( bukit) , kita sekeluarga bisa berkemah di kaki gunung ( bukit ), atau trekking / hill-walking di pagi hari sambil mencium segarnya udara pegunungan sekaligus menikmati pesonanya pemandangan sekitar gunung
• Ke sungai/danau. Uji adrenalin dan membebaskan suara kita sekeluarga berteriak lepas saat kita menikmati jeram sungai ketika kita sedang ber arung jeram (rafting). Kita benar-akan akan dihadapkan pada situasi untuk tetap kompak dengan keluarga agar perahu tidak oleng. Jika masih ragu dengan arung jeram, kita masih tetap bisa bermain air ataupun memancing.
• Outbond. Melatih keberanian dan rasa percaya diri anak. Kini banyak operator outbond yang mempunyai wahana dari yang sederhana hingga ekstrem.Persiapan apa saja yang harus dilakukan orangtua?
- tentukan lokasi petualangan, apakah pantai, sungai, gunung, bukit, lembah, desa, air terjun, dsb?
- banyak pertimbangan dan persiapan yg dapat dilakukan oleh orang tua, misalnya, apakah anda dan pasangan (ortu) adalah pasangan yang biasa berpetualang di alam bebas, ataukah seorang pemula (pertama kali mencoba berkegiatan berpetualang). Jika anda dan pasangan seorang pemula, maka, sebaiknya pilihlah lokasi petualangan yang aksesnya cukup mudah dan tidak terlalu jauh dari jalan utama/raya. Bisa jadi, anda sendiri tidak terlalu menikmatinya dan memutuskan untuk berpindah haluan, maka akan mudah bagi anda untuk kembali dan mencari tempat menginap yang "lebih nyaman" atau "less adventure" bagi anda;
- Lakukan lah persiapan2, seperti: cari tahu/informasi selengkap mungkin mengenai lokasi yang akan dituju. Internet, buku buku tentang destinasi wisata alam bebas, misalnya, akan sangat membantu. Dengan mengenali lokasi yg akan dituju, memudahkan kita membuat persiapan selanjutnya (berkemas barang bawaan yang diperlukan).
- persiapan selanjutnya adalah membuat daftar barang bawaan sesuai dengan tempat yang kita tuju. Jenis dan jumlah bawaan sangat tergantung dengan tempat yang kita tuju. tidak perlu membeli semua perlengkapan, jika anda belum memilikinya (misalnya kantung tidur), beberapa tempat lokasi petualangan, menyewakan barang barang yang dibutuhkan.
- jika anak sudah bersekolah, anak bisa dilibatkan dalam persiapan. termasuk menentukan pilihan kegiatan petualangan yang akan dijalani. Jelaskan pada mereka kondisi yang akan dihadapi. Hal ini akan membantu anak menyiapkan mental mereka akan apa yang akan dilakukan dan kemungkinan2 yang akan terjadi.
- karena kita berpetualang ke alam bebas, maka, bawalah barang2 dalam ransel, bukan koper, untuk memudahkan mobilisasi. Bungkuslah barang2 bawaan dengan kantong plastik, untuk mencegah barang2 tersebut menjadi basah, jika hujan turun dan kita masih berada di alam. bawalah barang barang seperlunya saja, tidak perlu berlebihan. Namun jangan lupa, obat obatan pribadi, dan biskuit kesukaan anak, dan mainan/barang yang anak tidak bisa tidur tanpanya.
- libatkan anak ketika "packing" sehingga anak mengetahui letak2 barang2 tersebut. Untuk anak2 yg lebih besar, dapat membawa sendiri ransel kecil, yang berisi barang barang inti anak, seperti jas hujan, jaket tipis, senter, makanan ringan, minum, topi, dll.
- bawalah peluit, ajari anak untuk menggunakan peluit pada saat saat emergency.
-biarpun ini sebuah petualangan, namun tak ada salahnya membuat itinerary akan kegiatan yang akan dilakukan. Usahakan tiba dilokasi sebelum gelap, sehingga anak memiliki waktu untuk beradaptasi dengan lingkungannya (terutama jika tempat menginap tidak ada listrik).
SELAMAT BERPETUALANG
1 comments:
Do you realize there is a 12 word sentence you can communicate to your man... that will induce intense feelings of love and instinctual attractiveness for you buried within his chest?
That's because hidden in these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, worship and care for you with all his heart...
12 Words Will Trigger A Man's Love Impulse
This instinct is so hardwired into a man's genetics that it will drive him to work harder than ever before to love and admire you.
Matter-of-fact, triggering this powerful instinct is absolutely important to having the best possible relationship with your man that the second you send your man a "Secret Signal"...
...You will instantly find him open his mind and heart to you in such a way he's never expressed before and he will identify you as the one and only woman in the world who has ever truly appealed to him.
Post a Comment