MAPALA - MIPALA FMIPA UNTAN

SELAMAT DATANG.

Motto Organisasi MIPALA

Alam adalah tempat untuk menguji kepribadian dan keteguhan hati seseorang Alam tidak akan hidup tanpa adanya orang-orang yang berfikir dan menghargainya.

IKRAR MIPALA

Kami menjadi satu dalam nafas Pencinta Alam Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura dan rela berkorban dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai akademis, baik di dalam maupun di luar kampus.

Organisasi MIPALA

Alam adalah tempat untuk menguji kepribadian dan keteguhan hati seseorang Alam tidak akan hidup tanpa adanya orang-orang yang berfikir dan menghargainya

Underwater

Menikmati keindahan laut siapa yang tidak ingin namun semua tergantung kesiapan kawan-kawan,Dasar Snorkling, yang biasa juga disebut dengan skin diving harus dimiliki.

SIRIH MERAH

Nama Umum  : Sirih Merah 
Nama Ilmiah   : Piper crocatum
Familia            : Piperaceae




A. Diskripsi tumbuhan :
Jenis Sirih merah atau dalam bahasa ilmiahnya Piper crocatum merupakan salah satu jenis dari tanaman sirih piper betle yang merupakan tanaman merambat dengan bentuk daun seperti hati berwarna merah biasanya hidup pada daerah dataran tinggi,  sirih merah akan cepat mengering dan zat warna merah yang terdapat pada bagian daun akan perlahan-lahan luntur.
Kandungan Kimia
Kandungan kimia yang terdapat dalam sirih merah diantaranya adalah Flavonoid, Polivenol,alkoloid, tanin, minyak astsiri, saponin, hidroksikaficol, kavicol,kavibetol, allylprokatekol, karvokrol, eugenol, P-cymene, cineole, coryofelen, kadimen, ekstragol, terpenana, dan fenil propoda.
B. Khasiat dan Manfaat
Senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam sirih merah memiliki khasiat sebagai berikut:
Senyawa flavonoid dan polivenol berfungsi sebagai antioksidan, antideabetik, antikanker, antiseptik dan antiflamasi. senyawa alkoloid pada sirih merah juga dapat dimanfaatkan sebagai penghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
Suatu penelitian yang dilakukan dengan media tikus putih membuktikan bahwa rebusan daun sirih merah yang diberikan kepada tikus putih yang telah terkena diabetes dapat menurunkan kadar gula dalam darah pada tikus putih tersebut ini membuktikan bahwa Sirih merah dapat digunakan sebagai obat untuk menurunkan kadar gula darah dan mengontrol kadar gula darah dalam tubuh penderita diabetes militus yang di konsumsi secara rutin. selain berkhasiat sebagai pengontrol dan penurun kadar gula darah dalam tubuh sirih merah juga dapat dimanfaatkan untuk penyembuhan penyakit-penyakit lain seperti Hipertensi, radang lever, radang prostat, radang mata, keputihan maag, kanker payu darah, nyeri sendi dan juga dapat dimanfaatkan sebagai penjaga stamina.
Kandungan senyawa eugenol berfungsi sebagai obat pereda nyeri atau analgetik. kandungan tanin berfungsi sebagai penyembuh sakit perut khusunya diare dan juga dapat digunakan sebagai obat antiseptik pada luka. Sirih merah juga dapat dibudidayakan karena tanaman ini bernilai ekonomis sangat tinggi 4 – 5 lembar daun sirih merah mencapai harga 7 – 15 ribu rupiah sehingga dapat digunakan sebagai mata pencaharian.
Meski kandungan kimia tanaman ini belum diteliti secara detail, dari hasil krematogram diketahui daun sirih merah mengandung flavonoid, senyawa polevenolad, tanin, dan minyak atsiri. Efek zat aktif yang terkandung daun sirih merah dapat merangsang saraf pusat dan daya pikir.
Daun sirih merah memiliki efek mencegah ejakulasi dini, antikejang, antiseptik, analgetik, antiketombe, mengendalikan gula darah, lever, antidiare, meningkatkan daya tahan tubuh, dan meredakan nyeri. Juga dipercaya mampu mengatasi radang paru, radang tenggorokan, radang gusi, hidung berdarah atau mimisan, dan batuk berdarah.
Ekstrak daun sirih merah juga mampu mematikan jamur Chandida albicans penyebab sariawan. Selain itu, berkhasiat mengurangi sekrasi pada liang vagina, keputihan dan gatal-gatal pada alat kelamin, sekaligus sebagai pembersih luka (efek antiseptik).
Secara empiris ekstrak daun sirih merah dalam pemakaian tunggal atau diformulasikan dengan tanaman obat lain mampu membatasi aneka keluhan. Contohnya gangguan gula darah, peradangan akut pada organ tubuh, luka yang sulit sembuh, kanker payudara dan kanker rahim, leukemia, TBC dan radang hati, wasir, jantung koroner, darah tinggi, dan asam urat.
Hasil penelitian Andayana Puspitasari, Apt., dari Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta, sirih merah mengandung flavonoid, alkoloid, senyawa polifenolat, tannin dan minyak atsiri. Memanfaatkan daun sirih merah ini, selain dalam bentuk segar, bisa juga dengan teknik pengeringan memakai sinar matahari.
Herbalis Bambang Sadewo dalam penjelasannya, rajangan dauh sirih merah yang telah 60 persen kering ditempatkan di tampah yang ditutup dengan kain hitam transparan. Penutupan dengan kain ini agar daun tidak kabur terbawa angin.
Setelah kering benar, daun sirih merah dimasukkan ke dalam kantong plastik tebal transparan atau bening. Tujuannya, agar kualitas sirih merah tetap terjamin dan bisa bertahan hingga satu tahun.  Ramuan sirih merah, tunggal atau campuran Untuk meramu daun sirih merah, menurut herbalis Bambang Sadewo, dapat secara tunggal atau dicampur dengan tanaman obat lain. Berikut beberapa contoh ramuan daun sirih merah untuk beragam gangguan:
berbagai sumber antara lain http://www.kesehatan.kompas.com

Dokumentasi penelitian



Dokumentasi Perjalanan