Jamur telah dikenal luas masyarakat sebagai salah satu tanaman yang dapat dikonsumsi maupun dimanfaatkan sebagai obat, tetapi ada beberapa spesies jamur yang memang tidak layak dikonsumsi karena racun yang dikandungnya. Tempat hidup jamur sering kita jumpai pada tempat-tempat yang lembab dan saat musim penghujan. Jamur biasa tumbuh pada kayu-kayu yang telah lapuk, serasah, jerami, dan bahan organik yang lainnya. Umur hidup jamur tidaklah lama, pada musim kemarau jamur sulit ditemukan kecuali pada lantai-lantai hutan yang iklim mikronya masih sangat bagus.
Tidak semua orang mengetahui manfaat jamur karena masih terdapat banyak sekali jenis jamur yang belum teridentifikasi hingga saat ini. Jamur dapat dimanfaatkan survivor sebagai bahan makanan guna mengisi kebutuhan tubuhnya, hendaknya jamur yang ditemukan dan akan dikonsumsi oleh survivor tetap dimasak terlebih dahulu. Menggenai jamur pada lembar ini tidak akan dibahas lebih mendalam karena tema kita bukan untuk tujuan konservasi.
Pada umumnya jamur beracun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Mempunyai tudung dengan warna yang menyolok, seperti : merah darah, hitam legam, biru tua, ataupun warna-warni lainnya;
- Menghasilkan bau busuk yang menusuk hidung, seperti telur busuk H2S ataupun bau amoniak;
- Mempunyai cincin atau cawan, akan tetapi ada juga jamur yang mempunyai cincin tetapi tidak beracun seperti jamur merang dan jamur kompos;
- Umumnya tumbuh pada tempat-tempat yang kotor seperti tempat pembuangan sampah dan kotoran hewan;
- Apabila jamur beracun tersebut dikerat dengan pisau yang terbuat dari perak maka pisau tersebut akan berwarna hitam atau biru;
- Apabila dimasak cepat sekali berubah warna dari warna putih menjadi gelap.
Bagian-bagian jamur
Tubuh buah jamur pada umumnya tersusun oleh bagian-bagian yang dinamakan tudung/cap(pileus), bilah (lamellae), kumpulan bilah (gills), cincin(annulus/ring), batang/tangkai(stipe), cawan(volva) dan sisik(scale).
Berikut beberapa contoh jenis dan ciri jamur yang tidak boleh dikonsumsi:
Amanita
Tempat habitatnya: tumbuh liar di hutan, tegalan dan pekarangan, ditemukan di antara jatuhan daun atau pada tanah humus. Biasanya, racun yang terkandung pada amanita digunakan untuk meracuni ujung tombak atau senjata tajam lainnya
Amanita Spisa, ciri-ciri: tubuh buah seperti payung, dengan tudung berwarna coklat tua dengan bintik-bintik putih, tidak memiliki cincin, tidak memiliki cawan.
Amanita muscaria, ciri-ciri: tubuh buah seperti payung, dengan tudung berwarna merah dengan bintik-bintik putih, tak ber cincin, tidak memiliki cawan.
Amanita Umbrina, ciri-ciri: tubuh buah menggulung, dengan tudung berwarna coklat muda sampai kuning, batang tidak jelas.
Boletus
Tempat habitatnya : tumbuh liar di hutan di antara jatuhan daun atau tanah berhumus, di pinggir kebun dan pekarangan rumah.
Tempat habitatnya : tumbuh liar di hutan di antara jatuhan daun atau tanah berhumus, di pinggir kebun dan pekarangan rumah.
Ciri-ciri : Tubuh buah menyerupai payung, tudung tebal dan bulat, batang berwarna (kecoklat-coklatan, kehitam-hitaman), tudung berwarna (coklat tua, kuning, atau coklat kekuning-kuningan), tidak bersisik, tidak bercincin dan tidak memiliki cawan.
Coprinus
Tempat habitatnya: tumbuh liar di tempat penggilingan padi dan di bawah pohon pisang.
Ciri-ciri: :Apabila masih muda tudung berwarna putih atau putih kekuning-kuningan, putih kebiru-biruan atau putih gelap, keseluruhan bagian tubuh maupun batang memiliki sisik, tidak bercincin, tidak bercawan, apabila sudah tua tudungnya cepat hancur dan mengeluarkan cairan yang berwarna biru atau violet.
Tempat habitatnya: tumbuh liar di tempat penggilingan padi dan di bawah pohon pisang.
Ciri-ciri: :Apabila masih muda tudung berwarna putih atau putih kekuning-kuningan, putih kebiru-biruan atau putih gelap, keseluruhan bagian tubuh maupun batang memiliki sisik, tidak bercincin, tidak bercawan, apabila sudah tua tudungnya cepat hancur dan mengeluarkan cairan yang berwarna biru atau violet.
Cortinarius
Tempat habitatnya: tumbuh liar, banyak ditemukan di tumpukan daun dan tanah yang berhumus.
Ciri-ciri:tubuh buah berbentuk payung dengan batang berwarna (putih kekuning-kuningan, putih kebiru-biruan atau putih gelap), tudung berwarna (putih kecoklatan, violet, biru atau kuning), tidak memiliki cincin, tidak memiliki bercak.
Lactarius
Tempat habitatnya: tumbuh liar di hutan, kebun dan di pekarangan rumah.
Tempat habitatnya: tumbuh liar di hutan, kebun dan di pekarangan rumah.
Ciri-ciri : tubuh buah berbentuk payung terbuka ke atas, berbatang tebal, berwarna (coklat muda,kekuning-kuningan, coklat putih serta biru muda dengan bintik hitam atau garis-garis memanjang), tudung berwarna seperti batang, kadang-kadang disertai garis melingkar di atasnya, tidak memiliki cawan, tidak bercincin, tidak berbercak dan tidak bersisik.
Lepiota
Tempat habitatnya: tumbuh liar dimana-mana.
Tempat habitatnya: tumbuh liar dimana-mana.
Ciri-Ciri: warna tudung kecoklat-coklatan, memiliki cincin, bersisik dengan warna cokelat tua pada keseluruhan tubuhnya, bentuk seperti Amanita tetapi lepiota mempunyai sifat racun yang sangat tinggi.
Morchella
Tempat habitatnya:- tumbuh liar pada timbunan daun atau menempel pada batang yang telah lapuk.
Tempat habitatnya:- tumbuh liar pada timbunan daun atau menempel pada batang yang telah lapuk.
Ciri-ciri : tudung berbentuk payung tertutup, dengan tudung berwarna kuning tua, tidak memiliki cincin, batang putih kekuning-kuningan tanpa sisik yang jelas dan tidak memiliki cawan.
Pholiota
Tempat habitatnya: tumbuh liar diantara timbunan daun yang berjatuhan atau menempel pada kayu yang telah lapuk.
Tempat habitatnya: tumbuh liar diantara timbunan daun yang berjatuhan atau menempel pada kayu yang telah lapuk.
Ciri-ciri: tudung buah mempunyai bentuk seperti payung dengan warna batang putih, kekuning-kuningan atau kuning dan ada kalanya kecoklat-coklatan dengan warna tudung sama seperti warna batang, tidak memiliki cincin, memiliki sisik pasa batangnya dan tidak memiliki cawan, biasanya hidup berkelompok.
PhallusTempat habitatnya: tumbuh liar pada tanah yang berhumus, lembab atau terlindung dari cahaya matahari.
Ciri-ciri : tudung tertutup dengan warna sisik kuning atau hijau, batang putih kotor dan bersisik, mempunyai cawan, tidak bercincin, serta menyerupai bentuk alat kelamin pria.
Psalliota
Tempat habitatnya: tumbuh liar ditanah yang banyak mengandung humus
Ciri-ciri: batang panjang berwarna (putih atau coklat muda), batang dan tudung bersisik kasar, tudung berwarna kuning kecoklatan atau kuning kehitaman, tidak memiliki cincin maupun cawan.
Tempat habitatnya: tumbuh liar ditanah yang banyak mengandung humus
Ciri-ciri: batang panjang berwarna (putih atau coklat muda), batang dan tudung bersisik kasar, tudung berwarna kuning kecoklatan atau kuning kehitaman, tidak memiliki cincin maupun cawan.
RussulaTempat habitatnya : tumbuh liar pada timbunan daun terutama di kawasan hutan.
Ciri-ciri : batang berwarna (putih, kebiru-biruan, hijau, kuning, ungu), tudung berwarna (biasanya tidak berbeda dengan warna batang), tidak memiliki sisik, tidak bercincin dan tidak bercawan.
Polyporus
Tempat habitatnya : tumbuh liar, menempel pada batang kayu yang mati atau lapuk sedikit ditemukan pada permukaan tanah.
Tempat habitatnya : tumbuh liar, menempel pada batang kayu yang mati atau lapuk sedikit ditemukan pada permukaan tanah.
Polyporus Ciri-ciri : tudung melebar berwarna (coklat, kuning, kehijauan ataupun merah), batang tidak jelas, tudung melebar kesamping, tudung tidak bersisisk.
Polyporus brumalis Ciri-ciri : tudung melebar berwarna (coklat, kuning, kehijauan ataupun merah), batang tidak jelas, tudung melebar kesamping, tudung bersisik lembut.
Polyporus squamosus Ciri-ciri : tudung melebar berwarna (coklat, kuning, kehijauan ataupun merah), batang tidak jelas, tudung melebar kesamping, tudung bersisik kasar.
Sebenarnya tidak ada resep yang pasti untuk mengenal jamur yang beracun dengan yang dapat dimakan kecuali pengetahuan yang tepat terhadap tanda-tanda pengenal dan yang membedakannya, karena warna suatu jamur tidak menunjukkan sifat dapat dimakan atau tidaknya.
Ternyata jamur jenis Knollenblaetterpilze dan Amanita phaloides tidak menunjukkan pewarnaan pada perak baik di gosok maupun dimasak bersamaan. Untuk jamur beracun jenis lain masih dapat merubah warna perak menjadi hitam karena sulfida ataupun perak menjadi kebiruan karena sianida yang terkandung pada jamur-jamur beracun lainnya.
Ternyata jamur jenis Knollenblaetterpilze dan Amanita phaloides tidak menunjukkan pewarnaan pada perak baik di gosok maupun dimasak bersamaan. Untuk jamur beracun jenis lain masih dapat merubah warna perak menjadi hitam karena sulfida ataupun perak menjadi kebiruan karena sianida yang terkandung pada jamur-jamur beracun lainnya.
Ciri-ciri jamur yang dapat dijadikan sebagai patokan adalah ketika jamur telah berkembang penuh, dan untuk jamur muda sebaiknya kita ekstra hati-hati, karena ciri-ciri sepenuhnya belum dapat dilihat. Setiap jamur yang tumbuh berdekatan belum tentu merupakan jenis yang sama. Jamur yang dimakan ulat/bekicot juga belum tentu merupakan jamur yang tidak mengandung racun. Pada beberapa jamur, aroma jamur merupakan salah satu ciri-ciri yang penting.
Maaf, jika terdapat banyak kekurangan dalam penulisan mengenai jamur kali ini. Tetapi bagaimanapun semoga materi di atas dapat dijadikan referensi yang membuat anda lebih siap dalam menghadapi Survival yang nyatanya dapat anda hadapi setiap saat.
__________________________________
Daftar Referensi:
Ir. Elis Nina Herliyana, jamur yang dapat dimakan sebagai komponen ekosistem hutan, dan petunjuk memburu jamur untuk pemula.
7 comments:
wah mantap mas joshd ah jadi nambah ilmu saya
Kalo jamur yang ada di kotoran hewan ada yang beracun ga? Seperti apa wujudnya?
thank's for you information
Halaman terlalu lebar, teks pingirnya tidak bisa di baca semua pake hp.
Halaman terlalu lebar, teks pingirnya tidak bisa di baca semua pake hp.
Teks tertutup iklan, info jadi gak jelas.
Anjir promosi
Post a Comment