MAPALA - MIPALA FMIPA UNTAN

SELAMAT DATANG.

Motto Organisasi MIPALA

Alam adalah tempat untuk menguji kepribadian dan keteguhan hati seseorang Alam tidak akan hidup tanpa adanya orang-orang yang berfikir dan menghargainya.

IKRAR MIPALA

Kami menjadi satu dalam nafas Pencinta Alam Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura dan rela berkorban dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai akademis, baik di dalam maupun di luar kampus.

Organisasi MIPALA

Alam adalah tempat untuk menguji kepribadian dan keteguhan hati seseorang Alam tidak akan hidup tanpa adanya orang-orang yang berfikir dan menghargainya

Underwater

Menikmati keindahan laut siapa yang tidak ingin namun semua tergantung kesiapan kawan-kawan,Dasar Snorkling, yang biasa juga disebut dengan skin diving harus dimiliki.

Ciri - Ciri Tumbuhan Penyelamat di Hutan

Aktivitas di alam terbuka sering memunculkan situasi darurat. Tersesat, terhadang cuaca buruk, atau kehabisan bekal. Jangan panik, tumbuhan liar hutan menyediakan aneka daun, buah, umbi, batang yang bisa dimakan, asalkan kita mengenal ciri-cirinya.
Kalau Agan mengaku pencinta alam yang doyan menempuh rimba atau mendaki gunung, pasti kenal dengan istilah survival, yaitu upaya untuk bisa bertahan hidup di alam liar. Pengetahuan survival wajib dikuasai oleh para petualang untuk menghadapi situasi darurat lantaran kehilangan orientasi atau kehabisan bekal.
Menurut para ahli, 10% dari keseluruhan jenis tumbuhan berbunga di dunia ada di Indonesia, Artinya kita memiliki kurang lebih 25.000 jenis tumbuhan berbunga. Jika ditambah dengan tumbuhan tak berbunga dan jamur, maka jumlahnya akan berlipat-lipat. Dari keseluruhan jenis tumbuhan itu ada yang beracun, ada yang bisa dimakan, dan ada yang disarankan untuk dimakan.

Tak beracun = dimakan satwa


Untuk mengetahui apakah suatu jenis tumbuhan di hutan aman atau tidak untuk dimakan, ada beberapa kunci yang bisa dijadikan pegangan.
Tumbuhan yang daun, bunga, buah, atau umbinya biasa dimakan oleh satwa liar, adalah tumbuhan yang tidak beracun. Jadi kita bisa mengkonsumsinya. Sementara, tumbuhan yang berbau tidak sedap dan bisa membuat pusing, serta tidak disentuh oleh binatang liar, sebaiknya jangan disentuh. Juga tumbuhan bergetah yang membikin kulit gatal, dianjurkan untuk dihindari.
Tumbuhan lain yang perlu disingkirkan adalah tanaman yang daunnya bergetah pekat, berwarna mencolok, berbulu, atau permukaannya kasar. Tanaman dengan daun yang keras atau liat juga jangan dikonsumsi. Jika mendapatkan tumbuhan kemaduh (Laportea stimulans) waspadalah lantaran bulu pada daunnya membuat kulit gatal dan panas.
Sementara itu beberapa jenis tumbuhan yang mungkin ditemui di hutan dan dapat dimakan meliputi beragam jenis. Di antaranya keluarga palem-paleman, misalnya kelapa, kelapa sawit, sagu, nipah, aren, dan siwalan. Bukan hanya bagian umbutnya (bagian ujung batang muda dan berwarna putih) yang bisa dimakan, tapi juga buahnya (seperti kelapa dan siwalan).
Jenis jambu-jambuan yang masuk dalam keluarga Myrtaceae juga banyak dijumpai di hutan. Ciri-ciri Myrtaceae adalah daunnya berbau agak manis jika diremas. Bunganya memiliki banyak sekali benang sari dengan buah yang enak dimakan.
Tumbuhan semak dari keluarga begonia juga bisa jadi penyelamat dalam keadaan darurat. Daun begonia umumnya berbentuk jantung tidak simetris. Beberapa jenis dijadikan tanaman hias. Bila tangkai daunnya yang masih muda dikupas dan dimakan, rasanya masam dan sedikit pahit.
Beberapa jenis keladi umbinya bisa dimakan, meski pada jenis lain umbinya menyebabkan gatal di mulut dan bibir. Untuk itu dianjurkan untuk tidak sembarangan melahap keladi hutan. Sebaiknya dicoba dulu dalam jumlah kecil. Hindari makan iles-iles (Amorphophallus sp.)
Tumbuhan merambat dan melilit di pohon lain, bisa dimakan jika lilitan batang ke arah kanan (searah dengan jarum jam). Di antaranya gembili (Dioscorea aculeata), gembolo (Dioscorea bulbifera), ubi rambat. Tapi bila arah lilitannya ke kiri (berlawanan arah jarum jam) dan batangnya berduri, harus ekstrahati-hati. Jenis yang kedua ini misalnya gadung (Dioscorea hispida), yang beracun, walau tetap dapat dimakan setelah melalui proses pengolahan khusus.
Sementara keluarga rumput-rumputan seperti tebu dan beberapa jenis bambu, rebungnya enak dimakan. Demikian pula pisang hutan bisa langsung dikonsumsi.
Di tempat yang lembap dan tinggi, jenis paku-pakuan tunas dan daun mudanya enak dimakan. Tumbuhan lain yang buahnya juga bisa dimakan misalnya markisa (Passiflora sp.). Markisa ini adalah tumbuhan merambat dengan bunga khas. Beberapa anggota keluarga sirsak (Annonaceae), misalnya Annona muricata, daging buahnya segar. Buah lainnya semisal senggani (Melastoma sp.), arbei hutan (Rubus), dan anggur hutan

Hindari warna mencolok

Selain tumbuhan di atas, jamur juga bisa menjadi dewa penyelamat bila tersesat. Menurut literatur, sudah ditemukan 38.000 jenis jamur di seantero dunia. Di antaranya ada yang enak dimakan, tapi sayang, yang tidak boleh dimakan karena beracun lebih banyak lagi. Tidak heran bila budaya makan jamur yang layak konsumsi konon sudah ada sejak jaman Mesir Kuno.
Untuk mengetahui jamur itu beracun atau tidak, bisa dilihat dari bentuk, warna, dan tempat tumbuhnya. Sementara di laboratorium, bisa dilakukan analisis secara kimiawi maupun dengan hewan percobaan. Tetapi jika sedang dihadapkan pada masalah mendesak survival di hutan belantara, mustahil bisa pergi ke laboratorium dulu untuk memastikan apakah jamur yang ditemukan itu beracun atau tidak. Karena itu kita perlu mengenal jamur-jamur yang biasa dikonsumsi masyarakat.
Untuk menghindari makan jamur liar beracun, perlu diketahui ciri-cirinya. Yaitu, warna payungnya gelap atau mencolok misalnya biru, kuning, jingga, merah. Perkecualian untuk jamur kuping dengan payung coklat yang toh juga dapat dimakan.
Bau tidak sedap lantaran kandungan asam sulfida atau amonia juga sekaligus menunjukkan jamur tersebut tak layak konsumsi.
Tahukah Anda, beberapa jenis jamur ada yang memiliki cincin atau cawan pada tangkainya, misalnya jenis Amanita muscaria, dalam bahasa Jawa disebut supa-upas. Bentuknya seperti payung putih kekuningan, bagian payungnya warna merah bintik-bintik putih. Awas, racun pada jamur ini tergolong racun kuat. Beda dengan jamur merang (Volvariella volvacea), meski mempunyai cincin tetapi bisa dimakan.
Jamur beracun umumnya tumbuh di tempat kotor, misalnya pada kotoran hewan dsb. Mereka dapat berubah warna jika dipanasi. Jika diiris dengan pisau perak atau digoreskan pada perkakas perak akan meninggalkan warna biru. Warna biru ini disebabkan kandungan sianida atau sulfida, yang beracun. Sementara nasi akan berwarna kuning jika dicampur jamur beracun. Petunjuk lain, ia juga tidak dimakan oleh hewan liar.
Repotnya jenis jamur ini juga berbahaya kalau sampai sporanya menempel pada kulit, karena dapat menyebabkan kulit gatal, bahkan melepuh. Bagaiamana ciri-ciri orang yang keracunan jamur? Selidikilah, apakah ia pusing, perut sakit terutama ulu hati, mual, sering buang air kecil, tubuh lemas, pucat? Jika ia muntah, adakah darah pada muntahannya? Racun akibat jamur cukup ganas juga, kalau tidak tertolong korban bisa meninggal setelah 3 – 7 hari.
Sebelum dimakan, tumbuhan liar di hutan sebaiknya dimasak dulu untuk mengurangi dampak buruk seperti diare dan alergi. Bagaimana kalau sedang coba-coba makan tumbuhan hutan lantas keracunan? Masih ada upaya menetraliskan. Upayakan untuk memuntahkannya dengan jalan “dipancing-pancing”. Jika sudah muntah minumlah air kelapa. Pil norit mungkin bisa juga membantu mengurangi kadar racun, kalau ada.
sumber: kaskus.us

Peralatan Panjat Tebing


Selain informasi tentang medan panjat, survey lapangan hendaknya dilakukan lebih awal. Peralatan yang akan digunakan hendaknya disiapkan dengan baik, sesuai dengan hasil survey yang dilakukan. Lakukan pemeriksaan peralatan terbaik dengan ceck list yang  terbaik pula. Perlu dilaksanakan dengan sempurna karena kurangnya sebuah peralatan, pemahaman mengenai pemakaian peralatan maupun cara perawatan peralatan akan mempengaruhi hasil suatu pemanjatan atau bahkan gagalnya suatu pemanjatan.

Berikut beberapa peralatan dasar yang hendaknya dipahami oleh pemanjat tebing pemula. 


Helmet
Helmet pada pemanjatan tebing berfungsi kurang lebih sama dengan helmet lainnya yaitu untuk melindungi kepala dari benturan.

Carnmantle
Carnmantle merupakan peralatan pengaman utama bagi pemanjat dari kejatuhan dengan jarak ketinggian tertentu. PanjangCarnmantle rata-rata adalah 50 meter.


Shoes/sepatu
Shoes untuk panjat tebing maupun panjat dinding memiliki kesamaan fungsi, yaitu untuk membantu kaki pemanjat berpijak pada permukaan rata dan melindungi kaki dari tusukan  tajamnya bebatuan maupun gesekan bebatuan yang kasar.

Magnesium bag
Magnesium bag merupakan sebuah tas kantung untuk menampung bubuk magnesium yang membantu pemanjat mengurangi basah pada telapak tangan ketika melakukan pemanjatan, sehingga dapat membuat pegangan pemanjat tetap stabil.


Sling
Sling sangat bermanfaat pada panjat tebing maupun panjat dinding, sling dapat digunakan sebagai runners, back up maupun menjadi bagian pengaman lainnya. Sling dibagi menjadi dua macam, sling prusik dan sling webbing, untuk panjang dan diameter sling memiliki banyak variasi.


Body harness
Body harness merupakan peralatan panjat yang dikenakan pada tubuh. Body harness biasa digunakan untuk rescue dan flying fox .body harness membantu penggunanya untuk tetap dalam posisi duduk.


Seat harness
Seat harnes merupakan peralatan yang dikenakan oleh pemanjat untuk di kenakan pada pinggang dan memiliki banyak fungsi. seperti,mengaitkan body pemanjat pada tali pengaman. benda ini juga merupakan tempat dimana alat-alat panjat seperti piton, sling, carabiner, chock , maupun peralatan lain yang dibutuhkan.


Gloves/sarung tangan
Gloves akan melindungi tangan bagi belayer ketika mengamankan pemanjat maupun  rapler dari bahaya gesekan telapak tangan dengan  tali pengaman.



Hammer
Hammer sangat dibutuhkan untuk pemasangan pengaman buatan berupa piton pada panjat tebing, cara membawa hammer  akan lebih mudah bagi pemanjat jika tali pada hammer disilangkan pada bahu pemanjat.



Carabiners
Carabiners  diciptakan untuk menggabungkan berbagai jenis peralatan. Carabiners  memiliki banyak bentuk dan variasi, umumnyacarabiners dibagi menjadi dua jenis, yaitu carabiner  non screw gate dan carabiner screw gateCarabiners  biasa dihubungkan pada tali maupun pengaman untuk pemanjatan, carabiner sangat kuat karena sebuah nyawa disandarkan pada carabiner ketika dilakukan suatu pemanjatan dari bahaya jatuhnya pemanjat dari ketinggian. Perlu diketahui bahwa setiap jenis carabiner memiliki keunggulan dan kelemahan. untuk lebih jelasnya dapat anda baca pada salah satu tulisan saya yang berjudul “carabiner(1)”.
 Quick draw/runner
Quick draw/runner merupakan gabungan antara prusik dan dua buah carabiner. Biasanya digunakan untuk menjadi bagian penyambung antara chocks, friends, tricams, bolts ataupun pitons terhadap tali carnmantel.


Hand ascender
Hand ascender merupakan peralatan yang digunakan untuk membantu pemanjat dalam menaiki tebing dan bertumpu pada bantuan tali, secara otomatis hand ascender  maupun jenis ascender lainnya akan mencatut tali jika diberi beban dan akan mudah digeser jika tidak memiiki beban.


Ascender handle
Ascender handle juga merupakan jenis ascender. Ascender handle merupakan pengembangan dari  hand ascender dengan fungsi yang dimiliki kurang lebih sama.



Rigger plate
Rigger plate berfungsi sebagai plat conector dari anchor point ke lintasan, karena dalam beberapa kasus dibutuhkan beberapa lintasan dalam satu (1) anchor point fix. Rigger plate terdiri dari sebuah plat yang memiliki beberapa lubang, yang dapat ditempati oleh lebih dari 2 pengaman.

Edge rollers
Edge Rollers Merupakan rope protector/pelindung tali  yang didesign untuk mencegah terjadinya friksi/gesekan antara tali dengan sudut bidang, dinding batu, dan sebagainya.



Padding
Padding berfungsi untuk memberi perlindungan pada tali dari gesekan benda tajam, seperti gesekan tali dengan sudut tebing, dinding,dll. Padding terbuat dari bahan terpal, canvas, matras, karet tebal yang tahan terhadap gesekan.



Cams/ friends/ spring loaded camming device (SLCD)
Friends merupakan salah satu jenis pengaman sisip yang digunakan dalam panjat tebing, anda dapat menarik tuas baja yang membuat bagian ujung friends menyempit dan melepaskannya pada celah yang diinginkan. Friends sangat fleksibel, karena dapat digunakan pada berbagai ukuran celah/rongga.



Pitons
Pitons merupakan pengaman yang ditancapkan pada rongga-rongga tebing, piton memiliki empat jenis yaitu Bongs, Bugaboons, Knife-blades dan Angle.



Chock friends /tapered wedges/nuts
Nuts/Chock friends merupakan jenis pengaman sisip yang dimana cara penggunaannya dengan menyelipkan nuts pada sebuah rekahan yang sesuai. Nuts/Chock friends memiliki ukuran yang berbeda-beda untuk itu nuts biasanya tersedia dalam set.


Hexes/chock hexentris
Hexes memiliki fungsi yang sama dengan nuts tetapi hexes berbentuk tabung segi enam. Hexes tetap memiliki kekuatan yang baik walaupun agak sulit dalam penggunaannya. Hexes tersedia dalam beberapa ukuran.


Tricams
Tricams merupakan pengaman sisip selanjutnya. walaupun berbeda bentuk, tetapi fungsinya sama dengan nuts dan hexes. Pemakaiannya relatif sulit, tidak dianjurkan dipakai untuk pemula.



 Figure of eight
Figure of eight  termasuk salah satu Descender adalah alat bantu yang digunakan untuk menuruni medan vertical dan tali sebagai jalur. Bentuknya menyerupai angka 8, ukuran dan bentuknya bermacam-macam, rate strange 3000 kg., menggunakan alat ini menyebabkan puntiran pada tali salah satu kelemahan alat ini ketika digunakan.



* Grigri.
Grigri juga termasuk salah satu Descender, gigri  adalah alat bantu yang digunakan untuk menuruni medan vertical dan tali sebagai jalur berfungsi sebagai alat belaying  dan descender. Dilengkapi dengan handle release untuk mengontrol kecepatan belaying maupundescending. Dilengkapi dengan handel agar pengguna dapat mengontrol kecepatan saat descending, dan mengunci automatis saathandel dilepaskan. Sebagai belay device, grigri dapat dengan mudah digunakan, karena pengguna dapat dengan cepat me-releaseataupun menarik apabila dibutuhkan. Selain itu alat ini dapat juga digunakan untuk ascending dengan tambahan kombinasi ascender.

Autostop
Autostop berfungsi sebagai desender dan ini di-design untuk pengereman automatissystem kerja pengereman automatis akan bekerja ketika handle kita lepaskan. Selain itu alat ini dapat juga digunakan sebagai alat belay (belay device) untuk menurunkan korban dari ketinggian, atau dapat juga kita gunakan untuk ascending dengan tambahan kombinasi ascender.





Jumlah setiap peralatan yang digunakan akan dipengaruhi  oleh jumlah pemanjat, tehnik pemanjatan maupun medan pemanjatan. Macam peralatan akan dipengaruhi oleh kesiapan pemanjat, baik kemampuan maupun antisipasinya. 

*Untuk pemanjat pemula sebaiknya tetap memasukkan vertical rescue dalam daftar list yang wajib dibawa. Setiap pemanjatan bagi pemula harus mengajak seseorang yang benar-benar memahami bagaimana mempersiapkan, melaksanakan, menyelesaikan pemanjatan hingga melakukan vertical rescue. 




*Gambar diambil dari google picture.

Macam Bentu Jebakan part 6

Kemampuan membuat jebakan merupakan penentu antara lapar dan kenyang ataupun antara hidup dan mati dalam situasi survival. Berbagai macam jebakan dibuat dengan banyak jenis, dari jebakan lubang, jebakan gantung, jebakan penjepit hingga jebakan tindih. Berbagai bahan baik alami maupun buatan dapat digunakan untuk membuat jebakan, tergantung dengan ketersediaan bahan dan hewan buruan. Hewan yang biasa diburu dapat berupa seekor burung, mamalia, reptile atau pun ikan.

Dalam materi membuat jebakan, ragawana menyuguhkan 10 jebakan yang semoga bermanfaat. Judul yang akan digunakan adalah Jebakan 1 hingga jebakan 10.


Untuk jebakan 3, kita akan mengupas mengenai jebakan yang biasa dikenal squirrel trap”, Jebakan jenis ini dibuat sensitive dan efektif dengan cara menjepit/menjatuhkan benda kepada sasaran.



Dalam membuat squirrel trap, bahan yang diperlukan adalah ranting kayu, pisau dan batu / gelondong kayu. Ranting kayu diperlukan untuk membuat figure sebagai pemicu, pisau digunakan untuk membuat struktur  fugure yang sistematis, sedangkan batu atau gelondong kayu digunakan sebagai penindih target buruan. Ukuran dalam membuat squirrel trap ini disesuaikan dengan keadaan sekitar, yaitu mengenai ketersediaan bahan. Penentu selanjutnya adalah ukuran target buruan dan tenaga serta waktu membuatnya. Tentu saja ketersediaan bahan dan tenaga akan mempengaruhi waktu anda.
Dalam membuat squirrel trap ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu cara membangunnya. 



Penjelasan:

Bahan penindih:  batu dengan bagian bawah yang rata adalah yang terbaik, semakin luas penampang yang rata maka kemungkinan buruan dapat lolos akan semakin kecil.

Struktur: bahan dahan pohon adalah yang terbaik, kuat dan mudah dibentuk. Buatlah 3 dengan panjang  yang berbeda, serut dahan dan buatlah 2 dahan membentuk lembaran/persegi panjang  papan kayu, gunakan pada kayu warna biru dan kuning. sesuaikan dengan ukuran, untuk ketepatannya anda perlu melakukan simulasi. 1 batang kayu untuk membentuk struktur nomer 2 dan 3.

Struktur 1: perhatikan baik-baik struktur yang harus dibuat, struktur ini akan berfungsi menopang secara langsung terhadap bahan penindih (batu/ gelondong kayu).

Struktur 2: perhatikan baik-baik struktur yang harus dibuat, struktur ini akan berfungsi menunjang tekanan pada gambar 1 untuk tetap stabil. Struktur ini dibuat satu batang dengan peletakan umpan pada struktur nomer 3.

Struktur 3: di sanalah anda menempatkan umpan. letakkan struktur ini pada bagian dalam jebakan.

Struktur 4: perhatikan baik-baik struktur yang harus dibuat, struktur ini berfungsi untuk menopang struktur 1 dan terkunci oleh struktur horisontal.

Jika diperhatikan dari samping maka:


perhatikan baik-baik struktur yang harus dibuat, struktur ini akan saling berkaitan antara struktur vertical dan horisontal, dibuat saling mengait, Sehingga akan kuat, membuat struktur ini pas antar struktur adalah penting karena akan berpengaruh pada kekuatan. kita tetap memerlukan pergerakan untuk memfungsikan jebakan ini dengan baik. Sering melakukan pelatihan simulasi agar dapat melakukannya dengan baik.

Jebakan jenis ini akan akan efektif jika anda buat dengan ukuran sedang, target yang dianjurkan adalah tupai, musang, ayam, burung. Tetapi untuk memburu babi hutan anda akan memerlukan bahan penindih yang sangat berat. Cara kerja Jebakan ini mirip dengan figure 4 dead fall. Hanya berbeda pada bentukan struktur dan kayu struktur yang diperlukan.

Tips: struktur squirrel trap hanya dapat didirikan langsung dengan menindihkan beban tindih. Sehingga jika anda sendirian maka untuk membuat squirrel trap dengan ukuran besar adalah sangat sulit. Berbeda dengan struktur figure 4 dead fall  yang dapat berdiri tanpa beban tindih.

Teknik Penyebrangan Arung basah/ Menyeberangi Air


Dalam keadaan survival anda tidak hanya dihadapkan pada masalah api, 
makanan ataupun minuman, anda juga harus dapat menaklukkan medan 
yang sulit sekalipun. Pada sesi ini kita akan membahas mengenai 
bagaimana menyeberangi air sebagai sebuah hambatan yang wajib diketahui.

Sungai dan arus
Penyeberangan dapat dilakukan dengan aman pada aliran dengan arus 
yang rendah atau arus tenang, sebelum menyeberang pastikan di sekitar 
area tidak terdapat jejak binatang buas seperti buaya, kenalilah daerah 
sebaik mungkin karena jika anda di daerah amazon, dapat saja perairan
 itu merupakan tempat piranha lapar menunggu.

Berikut tehnik-tehnik yang dapat digunakan untuk menyeberang:

_Menggunakan tali,
Penyeberangan menggunakan tali tidak mudah hal ini dapat dilakukan jika 
tali telah terpasang membentang pada anchor dikedua sebrang sungai/danau. 
Ketika anda sendirian dalam menghadapi survival, anda sebaiknya tidak 
menggunakan metode ini. 

Penggunaan tali dengan kesalahan memegang tali akan dapat fatal akibatnya, 
posisi salah(A.1a) dan cara memegang tali yang benar (A.1b). jika anda melakukan 
survivor dengan sebuah tie, maka tehnik penyeberangan dengan tali akan 
memiliki tugas yang ber beda(A.2a). Bagian depan penyeberangan secara tim 
dilakukan dengan menarik tali untuk menyeberang dan harus dengan kompak. 
Dan personal terakhir bertugas menekan tali ketika yang lain menarik, 
ketika yang lain menekan personal terakhir baru menarik untuk bergerak(A.2b). 

NB. Tekanan pada tali akan membuat pegangan lebih kuat,karena tali 
akan mengencang, sehingga kelompok tetap stabil.




_Menggunakan anggota tubuh,
Penyeberangan ini merupakan penyeberangan dengan memanfaatkan 
jumlah kelompok dan anggota tubuh. Penyeberangan dapat dilakukan 
untuk melewati arus sungai, menjaga agar tidak ada anggota yang tergelincir 
dan terbawa arus. Penggunaan tangan untuk saling mengunci dengan cara 
saling mengait pada bagian siku akan memperkuat pertahanan. 

NB. Garis kelompok harus tetap sejajar dengan aliran sungai untuk mengurangi tekanan arus.


_Mengapung.
Jika anda memiliki dua poncho anda dapat menggunakan tehnik mengapung 
dengan tipe mengapung brush raft  atau australian poncho raft. Dengan tehnik
ini anda dapat memanfaatkan perlengkapan anda untuk mengapung sebagai 
peralatan menyeberang anda. Tehnik ini biasa dilakukan oleh survivor yang survive 
tanpa peralatan lainnya.

Tehnik mengapung terbagi menjadi beberapa cara:

‘Brush raft, Tehnik penyeberangan ini memanfaatkan dua buah ponco dan material 
alam yang ada di sekitar anda. Tehnik ini dapat anda buat dengan cepat. 

Langkah-langkah membuat brush raft:

-siapkan dua buah poncho dan empat utas tali.
-siapkan material pengisi, dapat anda gunakan dedaunan kering ataupun 
dedaunan segar. 
-ikat kepala poncho dengan rapat.
-rentangkan sebauh poncho anda pada tanah, isi dengan material yang anda miliki, 
usahakan tinggi material hingga 45cm. Bungkus dan ikat dengan dua utas tali anda 
secara melintang dari arah tiap sudutnya.
-rentangkan poncho kedua anda.
-ponchco yang telah terisi material, angkat dan letakkan diatas ponco kedua dengan
 cara terbalik.
-bungkus poncho pertama dengan poncho kedua, ikat dengan cara yang sama.
-alat menyeberang anda telah siap digunakan.

NB. jangan menngunakan ranting kering/lancip, karena dapat membuat lobang-lobang 
yang tidak diinginkan pada poncho anda.



‘Australian poncho raft, tehnik penyeberangan ini juga memanfaatkan dua 
buah poncho dengan peralatan/perlengkapan anda. Penyeberangan tehnik ini 
biasa digunakan untuk survivor yang masih memiliki ransel/back pack.

Langkah-langkah membuat australian poncho raft:

-siapkan dua buah ponco anda, dua buah tali pendek dan webbing/tali lainnya.
-ikat kepala poncho anda.
-rentangkan poncho pertama anda. Ikatan kepala poncho ada di atas.
-letakkan peralatan anda ke dalam poncho pertama.
-lipat dua bagian sisi poncho pertama anda kearah dalam dengan cara menggulungnya.
-ikat kedua ujung yang tidak terlipat(bentuklah menyerupai cara mengikat pocong).
-rentangkan poncho kedua anda
-letakkan poncho pertama yang telah terikat diatas poncho kedua, posisi lipatan pada poncho 
pertama ada di bawah.
-bungkus poncho pertama dengan poncho kedua anda.
-lakukan pengikatan dengan menggunakan webbing/tali lainnya, ikatan harus kuat dan 
membungkus dengan rapi.
-alat penyeberangan anda siap digunakan.
NB. Benda-benda tajam yang tidak berpengaman jangan ikut dimasukkan kedalam 
alat penyeberangan anda.



‘Poncho donut raft, tehnik penyeberangan ini memanfaatkan sebuah poncho anda 
dengan ranting-ranting tanaman.
Langkah-langkah membuat poncho donut raft:
-siapkan poncho, dan beberapa utas tali
-carilah beberapa ranting tanaman yang memiliki sifat ringan, seperti pinus, randu, sengon,dll
-rangkailah ranting-ranting tersebut menyerupai bentuk donut, dan ikatlah dengan rapi.
-ikat kepala ponco tengan rapat.
-rentangkan poncho anda dan letakkan donut ranting anda di atasnya.
-kepala poncho yang diikat terletak di tengah lobang donut
-bungkuslah donut anda dengan pincho serapi mungkin, ikan dengan kuat.
-alat penyeberangan anda siap digunakan.
NB: buatlah donut yang tebal untuk menghindari masuknya air ke dalam alat apung anda.



‘Log raft/rakit, tehnik penyeberangan ini memanfaatkan beberapa gelondong kayu 
dan beberapa tali

Berikut cara pembuatan log raft/rakit:
-siapkan empat gelondong kayu cukup besar , dapat kayu kering, kayu mati ataupun 
kayu hidup, kayu apapun itu yang penting dapat anda gunakan untuk membuat rakit.
-Siapkan empat batang kayu sedang .
-siapkan beberapa tali kuat untuk mengikat.
- letakkan dua kayu sedang berjajar dengan jarak tertentu.
-letakkan gelondong-gelondong kayu anda berjajar melintang diatas dua kayu sedang anda
-letakkan sisa dua kayu sedang anda diatas gelondong kayu anda, sejajarkan dengan 
kayu sedang dibawah gelondong kayu.
-pengikatan dimulai dengan menggunakan simpul jerat agar pengikatan dapat membuat
kayu sedang anda sangat kuat menjepit gelondong.
-akhiri pengikatan dengan simpul mati.

NB. Penggunaan banyaknya kayu/gelondong harus di sesuaikan dengan diameter kayu 
yang anda dapat.



‘Log flotation, alat penyeberangan ini lebih mudah dibuat dari pada pembautan log raft, 
memanfaatkan dua buah gelondong kayu dan tali.

Berikut cara pembuatan log flotation:
-siapkan dua buah gelondong kayu dengan diameter minimal 25 cm dan 
panjang minimal 1 meter
-siapkan dua utas tali webbing atau tali lainnya.
-latakkan dua gelondong kayu anda berjajar dengan jarak tertentu 
(gelondong ini kita sebut saja kayu A dan kayu B)
-ikat pada tiap sisi ujung kayu A dengan tali yang berbeda.
-ikat pula pada  tiap sesi ujung kayu B dengan tali dari kayu A. 
Pengikatan sejajar dan tidak boleh melintang.

NB, jarak antara gelondong kayu akan mempengaruhi kenyamanan anda.




NB all. Anda dapat menggunakan tali dari bahan alam jika tidak ada tali lainnya.