MAPALA - MIPALA FMIPA UNTAN

SELAMAT DATANG.

Motto Organisasi MIPALA

Alam adalah tempat untuk menguji kepribadian dan keteguhan hati seseorang Alam tidak akan hidup tanpa adanya orang-orang yang berfikir dan menghargainya.

IKRAR MIPALA

Kami menjadi satu dalam nafas Pencinta Alam Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura dan rela berkorban dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai akademis, baik di dalam maupun di luar kampus.

Organisasi MIPALA

Alam adalah tempat untuk menguji kepribadian dan keteguhan hati seseorang Alam tidak akan hidup tanpa adanya orang-orang yang berfikir dan menghargainya

Underwater

Menikmati keindahan laut siapa yang tidak ingin namun semua tergantung kesiapan kawan-kawan,Dasar Snorkling, yang biasa juga disebut dengan skin diving harus dimiliki.

Jenis Busur Panah


Busur panah yang handal mengalami perkembangan berdasarkan tingkat kecerdasan, geografis, ketersediaan bahan, maupun kebutuhan.


Berikut jenis-jenis busur panah:

Long bow:
Busur panah jenis ini memiliki panjang lebih dari dua meter, longbow mampu melontarkan anak panah hingga 400 meter. longbow dibuat dari bahan alami seperti kayu berjenis keras maupun dari bambu.


Short bow:
Busur panah jenis ini memiliki panjang sekitar 1,8  meter. Shortbow mampu melontarkan anak panah hingga 350 meter. Shortbow dibuat dari bahan alami seperti kayu berjenis keras maupun dari bambu.


Primitive bow:
Busur panah jenis ini memiliki panjang sekitar 1,7 meter, Primitive bow mampu melontarkan anak panah hingga 300 meter. Primitive bow dibuat dari bahan alami seperti kayu berjenis keras dan memiliki tekstur yang kasar, karena dibuat menggunakan kapak.



Recurve bow:
Busur panah jenis ini memiliki panjang sekitar 1,8 meter, karena bentukannya yang melengkung, makan busur ini terlihat sangat pendek. Recurve bow mampu melontarkan anak panah hingga 250 meter.Recurve bow dibuat dari bahan alami seperti kayu berjenis keras, Fiber maupun dari bambu. busur jenis ini merupakan busur yang paling sulit dibuat.


Jenis-jenis busur di atas juga memiliki banyak perkembangan berdasarkan bahan dan cara pembuatannya.




sumber gambar: google image. 

Teknik Penyeberang Jurang



Ketika survival ada berbagai jenis medan yang harus dilalui, ada suatu ketika kita terpaksa untuk menuruni punggungan atau menyusuri  lembahan guna tetap dekat dengan sumber air.

Jika kita mengikuti  aliran air, kita dapat saja menjumpai semak yang terlalu lebat untuk dilalui, tebing yang tiada dapat di tebak betapa dalamnya dan berapa tebing curam yang telah siap menanti kita. Di sekitar sumber air pasti akan terdapat berbagai binatang hutan lain yang dapat kita konsumsi bahkan binatang yang siap mengincar kita dan menjadi ancaman mematikan bagi kelanjutan hidup kita.

Dalam sesi menyeberang jurang ini,  kita akan membahas mengenai bagaimana melewati jurang di antara dua dataran dengan tinggi yang hampi sama. Di mana lokasi A adalah tempat kita berdiri saat ini, dan lokasi B adalah tujuan kita selanjutnya.

Di antara lokasi A dan B, menganga sebuah jurang yang akan memakan waktu beberapa jam untuk dilalui. menuruni dan menaiki jurang tersebut adalah tidak mungkin, karena sesuatu yang membuat kita tidak mungkin untuk melaluinya. Seperti kurangnya peralatan, merupakan sarang babi hutan, medan yang terlalu terjal, atau air yang terlalu dingin.

Saat ini kita adalah seorang survivor yang telah kekurangan air, tenaga dan kehabisan bahan makanan.  Sehingga kita harus pandai-pandai memperkirakan, memanfaatkan sebaik-baiknya setiap detail dari segala hal dan berkonsentrasi pada apa yang ada di sekitar kita.


Bagaimana Menyeberangi Jurang? Berikut...

Langkah pertama
mencari pohon dengan dua batang utama, lurus dengan panjang batang hampir sama di sekitar bibir tebing, pastikan merupakan pohon berakar serabut, sehingga akarnya tidak terlalu dalam menancap pada tanah dan memiliki tinggi lebih dibandingkan jarak antara lokasi A dan lokasi B. Pastikan pohon tersebut berdiri pada tanah yang gembur tetapi tidak mudah longsor.

Misal: jarak lokasi A dan lokasi B adalah 7 meter maka anda mencari pohon lebih  tinggi dari 9 meter. Perli diingat bahwa kekuatan batang dengan cabang dan ranting adalah berbeda. Begitu pula jenis pohonnya.

Langkah kedua
mencari batang sedang untuk di potong-potong (akan digunakan sebagai anak tangga) dengan panjang yang sesuai antara kedua batang pohon yang akan anda gunakan.
Siapkan pula tali anda untuk mengikat anak-anak tangga ini nantinya, jika anda tidak memiliki tali maka anda perlu segera mencari/buatlah tali yang kuat dari kulit pohon atau akar.

Langkah ketiga
Carilah batang pohon yang dipotong tinggi dengan ujung berbentuk huruf “Y” seperti kayu ketapel/penangkap ular(batang ini berfungsi untuk mendorong batang pohon untuk menyeberang ke arah yang diinginkan, sehingga tidak akan salah arah ketika pohon anda tumbang nantinya.)

Menggunakan 2  jenis batang seperti ini adalah lebih baik untuk memastikan tepat arah tumbangnya pohon anda nanti (salah arah tumbang dapat saja malah membuat anda masuk jurang!)

Cara menggunakannya adalah mendorongkan cabang bentuk Y kepada pohon anda ke arah lokasi B. Dan menancapkan batangnya pada tanah di lokasi A supaya tidak bergeser.

Langkah keempat
Mulailah dengan mengikat satu persatu batang-batang yang telah anda potong-potong tersebut menyerupai anak tangga. Mulai dari pangkal pohon, sambil naik anda sambil mengikatkan anak tangga selanjutnya hingga ke posisi yang cukup untuk nanti menyeberang. (Jika tinggi 8 meter anak tangga akan membuat anda sampai pada lokasi B, maka buatlah lebih tinggi dari itu, perkirakan dengan tepat.)

Langkah kelima
Anda sekarang telah berada pada anak tangga bagian paling atas, tangan anda memegang kuat batang pohon anda untuk menyeberang, sekarang yang anda lakukan adalah menggoyangkan pohon anda sekuat-kuatnya ke arah lokasi B berada, terus goyangkan dengan kuat, terus goyangkan hingga pohon itu roboh.

Setelah pohon tersebut roboh maka anda akan segera berada pada lokasi B dengan cepat.

Cara menyeberang seperti ini akan sangat membantu anda menghemat tenaga dan waktu. Dalam survival tenaga, waktu dan kecepatan adalah bagian dari keberlanjutan hidup anda.

Ini merupakan cara penyebarangan efektif dan berbahaya, gunakan sebagai pilihan terakhir. Jangan menggunakan/mencoba cara ini jika masih ada cara lebih baik dan lebih aman, karena robohnya pohon pada tempat yang salah dapat mengakhiri hidup anda.

Simpul tali, nama dan cara membuatnya


Secara umum, tali dikenal  sebagai material yang sangat membantu manusia dalam berbagai segi kehidupan. Baik itu anak-anak, pemuda, maupun orang tua. Tali biasa digunakan untuk menarik, mengikat, melilit, menjerat maupun untuk bermain layang-layang. Tali memiliki banyak jenis dan ukuran, dari ukuran kecil hingga ukuran besar. Tali dapat dibuat dari berbagai bahan, dari material seperti  akar-akaran, plastik, kawat, kulit pohon, batang bambu, sabut kelapa hingga rerumputan. 

Memanfaatkan tali dengan efektif dan efisien adalah sebuah kebijakan. Dan hingga kini belum semua manusia di bumi mampu dengan bijak menggunakan tali. Penggunaan simpul pada tali merupakan salah satu keahlian terpenting dalam penggunaan tali, membuat anda lebih mudah dan cepat dalam pemasangan untuk keperluan anda maupun saat anda melepaskannya. Dengan penggunaan simpul anda memanfaatkan tali anda secara maksimal, dan penggunaan simpul akan membuat tali anda lebih awet.

Tali begitu teramat penting dalam memperlancar berbagai aktifitas dan kebutuhan manusia. Survivor dapat menggunakan tali untuk membuat shelter, membuat jebakan, membuat senjata, menuruni maupun menaiki tebing, membuat api, membawa barang, mematahkan kayu, menyeberangi sungai dan sebagainya. Walaupun dengan tali yang terbatas, asalkan anda menguasai berbagai macam simpul, sebagai seorang survivor anda akan lebih memiliki harapan.

Setiap wilayah, daerah, baik perorangan maupun kelompok terkadang memiliki istilah atau pemberian nama untuk sebuah simpul secara berbeda-beda. Karena dalam hal ini kita lebih banyak membahas mengenai Survival maka, nama simpul akan tidak dianggap sebagai hal yang lebih penting dari pada sebuah nyawa.

Berikut beberapa cara membuat simpul yang dapat anda gunakan dengan fungsinya masing-masing.

1. Bow line on a bight.

Simpul ini membentuk lingkaran di tengah tali.

2. Backup knot.
Simpul ini digunakan sebagai kunci untuk menambah keamanan pada tali utama.

3. Water knot.

Simpul terbaik yang paling tepat untuk tali webbing ataupun tali pipih lainnya.

3. Timber hitch.


Simpul sebagai  penguat tiang.

4. Tauthline hitch.
Simpul yang dapat digunakan sebagai jerat atau fungsi lainnya, karena tidak ada aturan tertentu dalam penggunaannya.

5. Square knot.

Sebagai simpul untuk mengikat tali lain dan bukan untuk mengikat benda-benda keras.

6. Ancor knot.

Simpul ini mampu membuat tali anda memiliki kekuatan lebih besar hingga 200%.

7. Sheet bend.

Simpul yang digunakan untuk menyambung tali dengan ukuran yang berbeda.

8. Running bow line.

Simpul untuk menjerat.

9. Rooling hitch.

Simpul untuk mengikat tiang.

10. Prusik knot.


Simpul yang tepat digunakan sebagai pengganti ascender/alat untuk memanjat pada tali.

11. Munter hitch.

Simpul yang biasa digunakan untuk belaying. Mudah digunakan untuk mengulur atau untuk menarik dan dapat dengan mudah dikunci.

12. Morning hitch.

Simpul paling mudah dalam pelepasannya

13. Half hitch.



Simpul sebagai kunci utama  untuk mengikat suatu benda.

14. Figure eight.
Simpul terkuat untuk membuat sebuah lingkaran pada ujung tali.

15. Constictor knot.

Simpul untuk mengikat suatu bagian benda.

15. Clove hitch.

Simpul sederhana untuk mengikatkan tali pada sebuah tiang.

16. Carrick bend.

Simpul untuk menggabungkan dua buah tali yang sama kekuatannya.

17. Butterfly knot.
Simpul untuk membuat sebuah lingkaran mati di tengah-tengah tali.

18. Buntline hitch.

Simpul untuk mengikat sebuah benda pada ujung tali.

19. Bow line.


Simpul untuk membentu sebuah lingkaran pengikat yang kuat.

20. Root knot.

Simpul untuk mengikatkan tali pada sebauh tiang/benda lainnya.

Jika anda masih bingung dapat mencobanya satu persatu. Dengan alur yang sesuai, anda dapat mulai secara perlahan dan menariknya secara perlahan hingga membentuk sebuah simpul, melepasnya dan mengulanginya kembali. Semakin sering anda bergelut dengan sesuatu, semakin mahirlah anda dalam menangani setiap permasalahan dalam hal tersebut, termasuk dalam pembuatan maupun pengembangan simpul.
Mengenai nama-nama simpul letakkan pada urutan kedua, kecuali jika anda berkewajiban untuk membagi pengetahuan anda dengan yang lain. Bagian pertama adalah pemahaman anda mengenai cara membuat dan memfungsikan simpul2 anda serta mengkombinasikan sebuah simpul dengan simpul-simpul lain yang sesuai. Sistem simpul yang tepat akan membuat managemen tali anda lebih baik.
Materi di atas tentunya belum mencakup keseluruhan mengenai jenis simpul. Perlu diingat, bahwa simpul-simpul di atas belum tentu dapat digunakan dalam pemakaian tali-tali dari bahan alami. simpul-simpul di atas dirasa penulis telah cukup untuk anda ketahui dan gunakan, semoga akan mempermudah anda dalam melakukan segala aktifitas baik itu dalam pembuatan shelter, memanjat tebing, membuat jebakan ataupun menarik dan mengikat sesuatu. Semakin lihai anda memanage tali anda, akan semakin terasa besar manfaatnya untuk anda.
Selamat mencoba, semoga sukses dan kapanpun anda menjadi survivor, anda mampu lebih siap.

Macam betuk jebakan Part 5

Kemampuan membuat jebakan merupakan penentu antara lapar dan kenyang ataupun antara hidup dan mati dalam situasi survival. Berbagai macam jebakan dibuat dengan banyak jenis, dari jebakan lubang,  jebakan gantung, jebakan penjepit hingga jebakan tindih. Berbagai bahan baik alami maupun buatan dapat digunakan untuk membuat jebakan, tergantung dengan ketersediaan bahan dan hewan buruan. Hewan yang biasa diburu dapat berupa seekor burung, mamalia, reptile atau pun ikan.

Dalam materi membuat jebakan, ragawana akan menyuguhkan 10 jebakan yang semoga bermanfaat. Judul yang akan digunakan adalah Jebakan 1 hingga jebakan 10.

Untuk jebakan 6, kita akan mengupas mengenai jebakan yang bisa dikenal “Jebakan tikus”, Jebakan jenis ini dibuat sensitive dan efektif dengan cara menjepit kaki sasaran agar tidak kabur, tetap hidup dan untuk selajutnya dikonsumsi. tetapi jika buruan anda bertubuh kecil. maka buruan akan berakhir dalam kematiannya.

Dalam membuat jebakan 6bahan yang diperlukan adalah dahan sebuah jebakan tikus dan tali. selalu ingatlah bahwa dalam membuat jebakan disesuaikan dengan keadaan sekitar, yaitu mengenai ketersediaan bahan. Penentu selanjutnya adalah ukuran target buruan dan tenaga serta waktu membuatnya. Tentu saja jenis jebakan, ketersediaan bahan dan tenaga akan mempengaruhi waktu anda.


Dalam membuat jebakan hidup ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu cara menempatkannya.

Tali: anda perlu tali untuk mengikat jebakan tikus anda, ikat dan hubungkanlah dengan sebuah pohon agar buruan yang berukuran besar tidak mampu lolos dan membawa pergi jebakan anda. gunakan tali dengan bahan logam akan menghindari gigitan yang dapat memutuskannya.

Kamuflase:  Taburkan beberapa daun kering di atas tali dan di atas jebakan anda, untuk menghindari kecurigaan.

Umpan: Untuk umpan anda dapat menyebarkannya di arean jebakan jika buruan anda adalah binatang yang lebih besar, jika buruan kecil anda dapat meletakkannya di atas pemicu.

Buruan: Ukuran binatang untuk jebakan ini, anda dapat men-target-kannya pada seekor tupai, musang, kelinci dan burung.

Tips: tempatkan pada jalur binatang atau pada area yang lebih tinggi dari area biasanya, karena binatang dengan ukuran kecil atau sedang biasa melihat lingkungan dari lokasi yang lebih tinggi.

Macam Bentuk jebakan Part 4

Kemampuan membuat jebakan merupakan penentu antara lapar dan kenyang ataupun antara hidup dan mati dalam situasi survival. Berbagai macam jebakan dibuat dengan banyak jenis, dari jebakan lubang, jebakan gantung, jebakan penjepit hingga jebakan tindih. Berbagai bahan baik alami maupun buatan dapat digunakan untuk membuat jebakan, tergantung dengan ketersediaan bahan dan hewan buruan. Hewan yang biasa diburu dapat berupa seekor burung, mamalia, reptile atau pun ikan.

Dalam materi membuat jebakan, ragawana akan menyuguhkan 10 jebakan yang semoga bermanfaat. Judul yang akan digunakan adalah Jebakan 1 hingga jebakan 10.

Untuk jebakan 5, kita akan mengupas mengenai jebakan yang bisa dikenal “Jebakan hidup kurungan”,Jebakan jenis ini dibuat sensitive dan efektif dengan cara menjatuhkan suatu benda guna menghindari  sasaran kabur, tetap hidup dan untuk selajutnya dikonsumsi.


Dalam membuat jebakan 5bahan yang diperlukan adalah dahan pohon, pisau dan tali. Ranting kayu diperlukan untuk membuat figure sebagai pemicu, pisau digunakan untuk membuat struktur  fugure yang sistematis, sedangkan untuk mengurung buruan anda akan memerlukan beberapa batang kayu yang harus anda rangkau untuk membuat teralis dengan tali untuk mengikatnya. Ukuran dalam membuat jebakan hidup ini disesuaikan dengan keadaan sekitar, yaitu mengenai ketersediaan bahan. Penentu selanjutnya adalah ukuran target buruan dan tenaga serta waktu membuatnya. Tentu saja ketersediaan bahan dan tenaga akan mempengaruhi waktu anda.

Dalam membuat jebakan hidup ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu cara membangunnya. 


Penjelasan:

Struktur: dahan pohon cukup untuk membuatnya.

Pemicu: Langkah pertama adalah untuk mendapatkan 2 stuktur yang sesuai gambar “kuning dan biru” adalah dengan memotong di bawah percabangan dahan, potong untuk mendapatkan bentuk yang sesuai. Buatlah 2 dengan panjang  yang berbeda, buatlah 2 pada ranting seperti gambar di atas dengan panjang yang sesuai dan buatlah tukik pada setiap ujungnya sebagai kuncian pemicu. Untuk ketepatannya anda perlu melakukan simulasi.

Pasak: Langkah selanjutnya adalah membuat pasak. 1 buah pasak dengan figur “Y” dan 2 pasak biasa. sesuaikan dengan ukuran, untuk ketepatannya anda perlu melakukan simulasi.

Batang horisontal: sebuah batang akan anda perlukan dengan posisi horisontal dengan warna orange, berfungsi untuk menopang tarikan pemicu ketika ditindih,

Kurungan: perhatikan baik-baik struktur yang harus dibuat, struktur ini akan berfungsi mengurung buruan agar tidak lolos, anda harus merangkainya dari bawah untuk membuat proses yang lebih mudah. Untuk ketepatannya anda perlu melakukan simulasi.

Umpan: Penempatan umpan utama adalah di dalam kurungan, dan beberapa taburkan di luar jebakan.

Buruan: Jebakan jenis ini akan akan efektif jika anda buat dengan ukuran sedang, target yang dianjurkan adalah ayam, burung. Jebakan ini tidak akan efektif terhadap binatang yang mampu menggali tanah ataupun binatang yang bertenaga lebih.

Tips : Buatlah kurungan yang kuat, perhatikan baik-baik jarak antara setiap batang, ikat dengan kuat dan menggunakan kayu yang kuat adalah keputusan yang baik. Waktu yang anda perlukan untuk membuat jebakan jenis ini akan cukup lama.

Macam Bentuk Jebakan part 3

Kemampuan membuat jebakan merupakan penentu antara lapar dan kenyang atau pun antara hidup dan mati dalam situasi survival. Berbagai macam jebakan dibuat dengan banyak jenis, dari jebakan lubang, jebakan gantung, jebakan penjepit hingga jebakan tindih. Berbagai bahan baik alami maupun buatan dapat digunakan untuk membuat jebakan, tergantung dengan ketersediaan bahan dan hewan buruan. Hewan yang biasa diburu dapat berupa seekor burung, mamalia, reptile atau pun ikan.

Dalam materi membuat jebakan, ragawana akan menyuguhkan 10 jebakan yang semoga bermanfaat. Judul yang akan digunakan adalah Jebakan 1 hingga jebakan 10.

Untuk jebakan 4, kita akan mengupas mengenai jebakan yang bisa dikenal “Bleg”, Jebakan jenis ini merupakan salah satu dari jebakan hidup, yaitu tidak membuat jebakan mati di tempat.




dibuat sensitive dan efektif dengan cara menjatuhkan suatu benda guna menghindari  buruan kabur, tetap hidup dan untuk selajutnya dikonsumsi. 


Dalam membuat jebakan hidupbahan yang diperlukan adalah ranting kayu, pisau dan batu. Ranting kayu diperlukan untuk membuat figure sebagai pemicu, pisau digunakan untuk membuat struktur  fugure yang sistematis, sedangkan batu digunakan untuk menahan target buruan melarikan diri. Ukuran dalam membuat jebakan hidup ini disesuaikan dengan keadaan sekitar, yaitu mengenai ketersediaan bahan. Penentu selanjutnya adalah ukuran target buruan dan tenaga serta waktu membuatnya. Tentu saja ketersediaan bahan dan tenaga akan mempengaruhi waktu anda.

Dalam membuat jebakan hidup ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu cara membangunnya. 


Penjelasan:

Bahan penindih:  batu dengan bagian bawah yang rata adalah yang terbaik, semakin luas penampang yang rata maka kemungkinan buruan dapat lolos akan semakin kecil.

Struktur: bahan ranting pohon cukup untuk membuatnya. Buatlah 3 dengan panjang  yang berbeda, buatlah pada setiap ujung balok ranting seperti gambar di atas. sesuaikan dengan ukuran, untuk ketepatannya anda perlu melakukan simulasi.

Gambar 1: perhatikan baik-baik struktur yang harus dibuat, struktur ini akan berfungsi menopang secara langsung terhadap bahan penindih (batu).

Gambar 2: perhatikan baik-baik struktur yang harus dibuat, struktur ini akan berfungsi menunjang tekanan pada gambar 1 untuk tetap stabildan merupakan pemicu yang sensitive.

Gambar 3: perhatikan baik-baik struktur yang harus dibuat, struktur ini berfungsi sebagai pondasi pemicu, sebagian dari struktur ini sebaiknya menancap pada tanah.

Umpan: penempatan umpan utama adalah di dalam lubang,

Jebakan jenis ini akan akan efektif jika anda buat dengan ukuran sedang, target yang dianjurkan adalah tupai, ayam, burung. Jebakan ini tidak akan efektif terhadap binatang yang mampu menggali tanah.

Tips : buatlah lubang dengan sesuai, jangan membuatnya terlalu lebar melebihi luas bahan penindih anda. Buat sedikit ventilasi agar buruan anda akan tetap mampu hidup. jebakan ini merupakan jebakan paling mudah dibuat diantara jebakan lainnya.

Macam bentu Jebakan Part 2

Jebakan 1

Kemampuan membuat jebakan merupakan penentu antara lapar dan kenyang ataupun antara hidup dan mati dalam situasi survival. Berbagai macam jebakan dibuat dengan banyak jenis, dari jebakan lubang, jebakan gantung, jebakan penjepit hingga jebakan tindih. Berbagai bahan baik alami maupun buatan dapat digunakan untuk membuat jebakan, tergantung dengan ketersediaan bahan dan hewan buruan. Hewan yang biasa diburu dapat berupa seekor burung, mamalia, reptile atau pun ikan.

Dalam materi membuat jebakan, ragawana akan menyuguhkan 10 jebakan yang semoga bermanfaat. Judul yang akan digunakan adalah Jebakan 1 hingga jebakan 10.

Untuk jebakan 1, kita akan memngupas mengenai jebakan yang biasa dikenal figure 4 dead fall”Jebakan jenis ini dibuat sensitive dan efektif dengan cara menjatuhkan benda kepada sasaran. 


Dalam membuat jebakan figure 4 dead fall, bahan yang diperlukan adalah ranting kayu, pisau dan batu / gelondong kayu. Ranting kayu diperlukan untuk membuat struktur figure 4 sebagai pemicu, pisau digunakan untuk membuat struktur  figure yang sistematis, sedangkan batu atau gelondong kayu digunakan sebagai penindih target buruan. Ukuran dalam membuat jebakan figure 4 dead fall ini disesuaikan dengan keadaan sekitar, yaitu mengenai ketersediaan bahan dan tenaga. Penentu selanjutnya adalah ukuran target buruan dan tenaga serta waktu membuatnya. Tentu saja ketersediaan bahan dan tenaga akan mempengaruhi waktu anda.

Dalam membuat figure 4 dead fall ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu cara membangunnya. 

Penjelasan:

Bahan penindih:  batu dengan bagian bawah yang rata adalah yang terbaik, semakin luas penampang yang rata maka kemungkinan buruan dapat lolos akan semakin kecil. untuk penggunaan gelondong kayu kurang dianjurkan karena anda akan memerlukan tenaga besar untuk memotongnya, serta peralatan yang mungkin terbatas, selain itu, penampang gelondong kayu juga semakin kecil.

Struktur: bahan dahan pohon adalah yang terbaik, kuat dan mudah dibentuk. Buatlah 3 dengan panjang  yang berbeda, serut dahan dan buatlah setiap dahan membentuk balok kayu, sesuaikan dengan ukuran, untuk ketepatannya anda perlu melakukan simulasi.



Gambar 1: perhatikan baik-baik struktur yang harus dibuat, struktur ini akan berfungsi menopang secara langsung terhadap bahan penindih (batu/ gelondong kayu).

Gambar 2: perhatikan baik-baik struktur yang harus dibuat, struktur ini akan berfungsi menunjang tekanan pada gambar 1 untuk tetap stabil. selanjutnya akan terpengaruh terhadap pemicu yang sensitive.

Gambar 3: perhatikan baik-baik struktur yang harus dibuat, struktur ini berfungsi untuk menempatkan umpan. Membuatnya harus sedikit panjang, tetapi tidak boleh bersentuhan dengan bahan penindih, struktur ini di posisikan tepat di bawah bahan penindih, ini adalah struktur pemicu.

Gambar 4: perhatikan baik-baik struktur yang harus dibuat, struktur ini akan saling berkaitan antara struktur vertical dan horisontal, dibuat saling mengait, Sehingga akan kuat, jangan membuat struktur ini terlalu pas antar struktur, karena kita memerlukan pergerakan untuk memfungsikan jebakan ini dengan baik. Perhatikan baik-baik pada gambar "tampak belakang".

Jebakan jenis ini akan akan efektif jika anda buat dengan ukuran sedang, target yang dianjurkan adalah tupai, musang, ayam, burung, ataupun hewan bergigi tajam lainnya yang mungkin mampu memutuskan tali anda. Untuk memburu babi hutan anda akan memerlukan bahan penindih yang sangat berat. kelebihan dari jebakan ini adalah anda tidak memerlukan tali untuk membuatnya.